Senin, 25 April 2016

Prospek dan Tantangan Bisnis Online Marketplace

     Kita semua pasti sudah mengenal eBay, Amazon, dan Airbnb. Perusahaan semacam itu disebut perusahaan berbasis platform atau bisnis marketplace. Berbeda dengan perusahaan yang bertransaksi secara konvensional, perusahaan platform berbagi nilai atau keuntungan dengan menghubungkan pembeli dan pihak ketiga. Bahkan, perusahaaan  platform tidak mutlak harus mengandalkan internet. Sebagai contoh, perusahaan kosmetik Avon telah lama menggunakan sistem distribusi di mana pembeli juga dapat berperan sebagai agen penjualan sejak tahun 1886.
     Kembali ke perusahaan yang menggunakan internet, perusahaan e - commerce semacam Amazon memungkinkan siapa saja untuk berjualan dengan memanfaatkan infrastruktur logistik Amazon, baik sebagai pembeli maupun penjual. Selain itu, program affiliate link yang berisi iklan dapat berperan sebagai penghasilan tambahan. Jadi, bisnis platform dapat memperoleh penjualan dari berbegai sumber. Dibandingkan dengan produk fisik, jasa, atau pencipta teknologi baru, perusahaan platform digital cenderung lebih unggul dalam kinerjanya. Sebagai contoh, pembangunan jaringan jalan tol di pulau Jawa bakal membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan, sedangkan perusahaan digital seperti Facebook hanya membutuhkan sekitar 5 tahun untuk memperoleh 500 juta pengguna. Bahkan, perusahaan - perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di dunia adalah perusahaan platform, seperti Amazon, Apple (Appstore), dan Facebook.
     Meskipun peluang bisnis platform sangat menjanjikan, tantangannya cukup banyak. Persyaratan pertama yang harus dipenuhi adalah kesepakatan misi dan visi antara perusahaan platform dengan pelanggan atau pemakai yang ada di jaringan. Semakin banyak jumlah pihak ketiga, semakin banyak jumlah user. Nilai platformnya bergantung kepada jumlah pihak ketiga yang menawarkan produknya di platform tersebut. Permasalahan ini dibuat bertambah kompleks karena pihak ketiga juga melihat jumlah pembeli/user yang mengunjungi dan membeli di platform tersebut.
     Perusahaan platform harus memberikan sistem kompensasi yang jelas untuk pembeli dan pihak ketiga. Untuk perusahaan konvensional, penentuan harga hanya terdiri dari biaya dan margin laba. Tetapi, untuk perusahaan platform, penentuan harga lebih rumit. Saat pihak ketiga dan user pembeli bertransaksi, perusahaan platform perlu menentukan salah satu atau keduanya umtuk membayar biaya transaksi ke perusahaan platform. Salah satu kebijakan pricing adalah menawarkan jasa gratis atau subsidi bagi pembeli atau pihak ketiga.
    Untuk mendirikan perusahaan platform, ada beberapa yang membutuhkan modal awal sangat besar, yaitu apabila platform tersebut lebih unggul ketimbang tawaran pesaing utamanya. Contohnya adalah keberadaan jasa taxi online Uber yang memperoleh reaksi keras dari jasa taksi konvensional. Perusahaan seperti ini membutuhkan biaya promosi yang besar karena jasa taxi online seperti ini bukan saja hanya mengandalkan pelanggan yang memesan dengan smartphone, tetapi juga para supir yang menerima booking calon penumpang. Jumlah pengguna jasa online tersebut harus langsung banyak untuk menghadapi persaingan dari perusahaan-perusahaan konvensional.
     Keberadaan teknologi internet memang telah menciptakan banyak bisnis platform, tetapi keberhasilan bisnis platform ditentukan oleh kepercayaan pembeli dan pihak ketiga terhadap perusahaan platform. Untuk memulai bisnis platform, sebaiknya memilih satu segmen pasar. Fokus terhadap satu segmen dapat membuat kualitas pelayanan menjadi baik sebelum perusahaan akhirnya “melebarkan sayap” platform-nya ke segmen – segmen lainnya. Kebijakan atau tata aturan yang berlaku untuk platform itu harus menjamin transaksi yang adil.
     Bagi perusahaan penjual produk fisik, tidak mudah untuk mengubah model bisnisnya mejadi model platform. Karena setiap model bisnis adalah hasil investasi modal yang cukup signifikan untuk satu dari empat jenis aset – aset fisik, SDM, hak intelektual, atau sistem jaringan. Transformasi ke platform juga membutuhkan cara berpikir yang berbeda.